Optimasi Ekstraksi Minyak Atsiri Jahe Menggunakan Berbagai Pelarut Dan Metode Ekstraksi
Main Article Content
Abstract
Jahe merupakan komoditas rempah-rempah yang melimpah di Indonesia tetapi memiliki nilai ekonomi yang relatif rendah. Mengubahnya menjadi minyak atsiri merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan nilai ekonomis jahe. Dalam penelitian ini, minyak atsiri jahe diperoleh dengan menggunakan n-heksana dan etil asetat sebagai pelarut dan menggunakan beberapa metode ekstraksi. Terdapat dua metode ekstraksi yang digunakan yaitu distilasi uap dan distilasi sederhana. Hasil terbaik dari minyak atsiri jahe yang diperoleh melalui distilasi uap dan distilasi sederhana dengan n-heksana sebagai pelarut secara berurutan adalah 1,13% dan 0,86% untuk ekstraksi 6 jam. Berdasarkan analisis spektrum FTIR minyak atsiri yang diperoleh dari kedua metode ekstraksi menggunakan n-heksana sebagai pelarut memiliki kesamaan yang tinggi dengan minyak atsiri komersial. Analisis lebih lanjut menggunakan GC-MS menunjukkan bahwa komponen utama minyak atsiri yang diperoleh dari jahe adalah citral dan β-citral (neral). Uji tarik mengungkapkan bahwa produksi kertas dari limbah jahe memiliki kekuatan menengah namun elastisitas yang rendah. Selain itu, penelitian ini menunjukkan kemampuan biodegradasi humus yang baik.